Rabu, 05 November 2014

Seperti menyiksa hatiku

Sekuat yang aku bisa aku telah mencoba bertahan pada keadaan dimana pada masa itu kamu terus menguji batinku...
Hanya pada air mata yang setiap malam menemani tidurku aku dapat bercerita...
Berharap kelak nanti kau akan tersadar sendiri tanpa aku memberitahu dirimu...
Dalam doa bibirku terus berucap menyebut namamu, hingga Tuhan tahu seperti apa hatiku...
Kata orang sabar memiliki batas, akan tetapi bagiku sabar itu tak berbatas, aku masih cukup memiliki keluangan hati untuk terus berharap Tuhan mengetuk hati dan menyadarkanmu bahwa aku telah terus berusaha mempertahankan hati yang sedang terus diuji dan hampir mati..
"Untukmu orang yang aku sayangi dan aku cintai...
Aku tak pernah menyesal membiarkanmu mengisi hatiku selama hampir 4 tahun ini, hanya saja andai kamu bisa lebih menjaga lisanmu disetiap emosimu padaku aku pasti akan lebih berbahagia saat ini, dan hatiku pasti akan bernafas lega dalam mendekap erat hatimu, aku pun sebenarnya juga tidak sempurna untukmu, memiliki banyak kekurangan dan pernah pula mengecewakanmu, akan tetapi aku berusaha sebisaku untuk perbaiki diri dan bisa membahagiakan hatimu, aku mencintaimu dan menyayangimu.....sama seperti dirimu, itu adalah alasan mengapa aku dan kamu berusaha bertahan bukan?
Kalau memang itu alasan kita bertahan, mengapa kita tidak coba berusaha untuk saling lebih membahagiakan dengan cara mengalahkan ego masing-masing, saling mengisi di setiap kondisi, dan saling memperbaiki diri agar kita berdua tambah saling menghargai dan mencintai? Mari kita perbaiki semuanya lagi, Aku menantikan masa-masa itu, karena aku mencintaimu dan tidak ingin kehilanganmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar